
Pekon Bumi Ratu
Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu - 18
Satrio | 15 Januari 2025 | 224 Kali Dibaca

Artikel
Satrio
25 15-0 12:28:34
224 Kali Dibaca
Indonesia disebut negara agraris karena sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian yang merupakan salah satu aspek penting sebagai pendukung bergeraknya roda perekonomian.
Keberadaan petani menjadi penting untuk turut serta berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan perekonomian dan memenuhi kebutuhan pangan. Petani juga dapat memajukan roda perekonomian dengan ekspor hasil panen. Pelaku pertanian mampu hidup sejahtera dari sektor ini, termasuk milenial.
Menjadi petani adalah sebuah profesi yang menjanjikan. Menurut Peraturan Menteri Pertanian republik Indonesia nomor 04 tahun 2019 pasal 1 ayat 4 menerangkan bahwa: ‘petani milenial adalah petani berusia 19 (sembilan belas) tahun sampai 39 (tiga puluh sembilan) tahun, dan/atau petani yang adaptif terhadap teknologi digital.
Penurunan minat dan keengganan kaum muda terlebih milenial untuk memilih pertanian sebagai profesi yang menjanjikan di masa depan disebabkan karena mayoritas petani kita masih mengelola lahan pertaniannya secara konvensional,
Keengganan kaum muda untuk terjun di dunia pertanian disebabkan karena dunia pertanian yang katanya identik dengan dunia yang kotor, miskin, dan komunitas terpinggirkan serta kurang menjanjikan. Maka dari itu, upaya menggaet kaum muda untuk turut dalam membangun sektor pertanian adalah hal yang sangat penting.
Merubah pandangan bahwa petani itu ngga harus kotor tidak melulu mencangkul atau membajak sawah seiring berjalannya waktu teknologi pertanian juga sudah diterapkan di Indonesia
Saat ini yang bisa dilakukan dalam mengenalkan sektor pertanian bagi kaum milenial adalah mengubah paradigma bahwa sektor pertanian itu adalah sektor yang menjanjikan, bekerja di sektor pertanian juga cukup keren dan tidak kotor. Apalagi Generasi Z hidup di zaman teknologi, yang mana lebih handal dalam pengoperasian berbagai macam teknologi.
Bermacam teknologi yang saat ini dapat digunakan di sektor pertanian yaitu:
- Saat ini telah banyak alat dan mesin yang memudahkan pekerjaan di lahan pertanian. Bertani tidak harus berlumpur, bahkan menggembalakan sapi dan kerbau untuk mengolah sawah. Salah satunya yang direkomendasikan oleh Kementerian Pertanian yaitu transplanter, untuk menanam padi.
- Saat ini tidak perlu lelah melakukan penyemprotan pupuk, pestisida, atau herbisida di lahan pertanian karena saat ini sudah ada drone yang mampu melakukan semua aktifitas tersebut, jadi aktivitas pertanian bisa serasa "bermain" gadget.
- Saat akan panen pun tidak perlu repot, karena Kementerian Pertanian bahkan sudah mengenalkan mesin panen berteknologi canggih, salah satunya Indo Combine Harvester yaitu alat untuk panen padi yang memudahkan dalam proses pemotongan hingga pengantongan padi.
- Tidak hanya itu ternyata saat ini sudah ada juga Mesin Pemetik Kapas, Mesin Pemanen Kentang, Mesin Pemanen Jagung, Mesin Pemanen Tebu, dan lain-lain.
- Bahkan saat ini, untuk mempermudah pemilihan benih yang akan dijadikan bibit setelah panen, petani tidak perlu memilih secara manual melainkan cukup menggunakan mesin pemilih bibit yang digunakan untuk tahap seleksi bibit unggul, misalnya digunakan pada pemilihan bibit unggul Jagung Hibrida.
- Tidak ingin tangan kotor karena tanah, maka menanam dengan menggunakan media tanam selain tanah misalnya bertanam dalam hidrogel yaitu bahan poliester yang mempunyai daya serap terhadap air sangat tinggi, menggunakan air melalui cara tanam hidroponik atau Rockwool adalah sekumpulan serat berbentuk busa yang terbuat dari lelehan batu gunung berapi seperti batu basalt.
- Bahkan jika panen melimpah, jangan khawatir tentang pemasaran, karena saat ini sudah semakin banyak pasar pertanian “virtual”.
Dengan adanya teknologi tersebut menjadikan pertanian konvensional berubah menjadi pertanian modern karena pertanian tidak mungkin mampu mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah tanpa teknologi. Maka dari itulah kaum muda atau petani milenial yang adaptif dalam pemahaman teknologi digital hal ini penting peranannya. (WD)
Sumber: https://pustaka.setjen.pertanian.go.id/info-literasi/petani-milenial-petani-tidak-harus-kotor
Komentar Facebook
Statistik Desa

Populasi
1532

Populasi
1564

Populasi
-

Populasi
-

Populasi
3096
1532
LAKI-LAKI
1564
PEREMPUAN
-
JUMLAH
-
BELUM MENGISI
3096
TOTAL
Aparatur Pekon

Kepala Pekon
DIANTORO

Sekretaris Pekon
DAVID YUSUF

Kasi Kesejahteraan
SUGIYANTO

Kasi Pelayanan
YUYUN WIDIARTI

Kasi Pemerintahan
LAELATUL MUNAWAROH

Kaur Perencanaan
AYAT LUKMAN

Kaur Keuangan
AGUNG SULAIMAN

Kaur TU & Umum
TEGAR PRAMUDIA

Kadus I
PURWADI

Kadus II
SUHENDRI

Kadus III
JULI PURWOKO

Kadus IV
ROHADI SANTO

Admin Website
ISNAN ADI IRAWAN

Operator Website
ROFI HIDAYANI



Pekon Bumi Ratu
Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, 18
Hubungi Perangkat Pekon untuk mendapatkan PIN
Masuk
Jam Kerja
Hari | Mulai | Selesai |
---|---|---|
Senin | 07:30:00 | 16:00:00 |
Selasa | 07:30:00 | 15:30:00 |
Rabu | 07:30:00 | 15:30:00 |
Kamis | 07:30:00 | 15:30:00 |
Jumat | 07:30:00 | 15:30:00 |
Sabtu | Libur | |
Minggu | Libur |
Statistik Pengunjung
Hari ini | : | 1,723 |
Kemarin | : | 1,374 |
Total | : | 1,180,368 |
Sistem Operasi | : | Unknown Platform |
IP Address | : | 216.73.216.198 |
Browser | : | Mozilla 5.0 |
Agenda

Belum ada agenda terdata
Komentar
Arsip Artikel

10.831 Kali
SEKILAS TENTANG POKDARWIS

7.937 Kali
Permendagri Nomor 18 Tahun 2018 Tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) Dan Lembaga Adat Desa


2.108 Kali
SK Posbindu PTM


2.094 Kali
SK Tim Penggerak PKK

1.830 Kali
KK, Akte Kelahiran dan Kematian, Kartu Identitas Anak (KIA)
.jpeg)
1.525 Kali
PRESENTASI LOMBA DESA TINGKAT PROVINSI TAHUN 2021

1.361 Kali
Seni Budaya Janengan

100 Kali
Tradisi Selamatan Tumpengan Digelar Di Pekon Bumi Ratu

82 Kali
Musyawarah Desa Bekti Pamong Dan Hut Pekon Bumi Ratu

85 Kali
Kemenkop Pastikan Biaya Pembuatan Akta Notaris Kopdes/ Kel Merah Putih Murah

79 Kali
Program Ketahanan Pangan Desa

101 Kali
Musyawarah Desa Khusus (MUSDESUS) Penambahan Unit Usaha Ketahanan Pangan Pada BUM Pekon Bumi Jaya Pekon Bumi Ratu

144 Kali
Musyawarah Desa Khusus (MUSDESUS) Pembentukan Koperasi Merah Putih Pekon Bumi Ratu

36 Kali
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Untuk Ibu Hamil Di Pekon Bumi Ratu
Kirim Komentar